Rahasia Takdir
Wednesday, June 3, 2020
Tidak akan terjadi bencana di permukaan bumi ini kecuali sudah di tentukan oleh Allah jauh sebelum di ciptakan. Tidak akan terjadi musibah yang menimpa kecuali telah di gariskan Allah sebelum diri kita di ciptakan. Itulah Rahasia Takdir
Apa yang akan terjadi sudah di tulis oleh Allah. Apa yang akan menimpa kita sudah diputuskan-Nya. Semua peristiwa yang akan terjadi telah ditentukan-Nya. Segala ketentuan telah digariskan. Bencana tidak akan menimpa kita kecuali Allah yang menghendaki.Apa pun yang menimpa diri kita bukanlah suatu pembalasan dari kesalahan yang pernah kita lakukan. Setiap bentuk kesalahan yang pernah kita perbuat tidaklah akan menjadi penyebab musibah yang menimpa diri kita di ciptakan.
Akidah dan keyakinan semacam ini hendaknya kita tanamkan kuat-kuat ke dalam hati nurani kita. Sehingga kita menyadari bahwa bencana adalah sebagai suatu pemberian, cobaan adalah anugerah dan setiap peristiwa adalah hadiah dari-Nya. Jika kita senantiasa berprasangka baik kepada Allah, jiwa kita menjadi tenang.
Rasulullah saw. bersabda :
"Apa bila Allah menghendaki suatu kebahagiaan, maka dia akan di beri cobaan".
Sekarang kita telah memahami dan hati kita menjadi terbuka. Karenanya jangan cemas dan khawatir, kita tidak akan tertimpa sakit, kematian anak, kerugian harta, kebakaran rumah, kecelakaan selama Allah tidak menentukannya. Mengapa harus cemas dan khawatir ? Nikmatilah hidup dengan apa adanya. Jika Allah telah memiliki hak-Nya dan menentukan qadar-Nya, sesuatu yang kita cemaskan tidak akan terjadi.
Baca Juga :
- Ridha Terhadap Ketentuan Allah | Bersama Motor bodol
- Tuban Abu Mualak | Bocah Berbakti Kepada Orang Tua
- Asal Usul Sunan Apel | Kisah Wali Songo
- Hiduplah Sebagaimana Adanya | Motor Bodol
- Kakek Bantal
- Kisah Wali Songo | Penyebar Agama Islam di Tanah Jawa
- Tiga kondisi kebahagiaan seorang hamba
- Motor bodol untuk jarak jauh
- Sabar dalam menghadapi cobaan
- Pintu-pintu setan
- Obat sakit hati bisa dilakukan sendiri
- Hari Ini Milik Kita
- Kalimat motivasi untuk hidup lebih baik
- Jangan Risau dan Jangan Bersedih
- Tentukan Tujuan Hidup
- orang yang bahagi | happy person
- Ciri-ciri orang yang sengsara
- Meningkatkan kualitas diri
Takdir adalah hak dan kehendak-Nya. Allah tidak akan di tanya tentang perbuatannya terhadap manusia. Sedangkan manusia akan ditanya dan harus bertanggungjawab terhadap apa yang telah diperbuatnya.
Urat saraf tidak bisa tenang, keguncangan jiwa tidak bisa tenteram, dada kita tidak akan lapang dan kegelisahan kita tidak akan hilang selama diri kita tidak beriman terhadap qadha dan qadhar-Nya. Setiap ketentuan Ilahi telah di gariskan dan di tentukan. Setiap langkah kita sudah di tentukan sebelum diri kita lahir.
Jika menyadari takdir adalah sebuah keputusan Allah. mengapa harus gelisah ? Mengapa harus sedih ? Jangan biarkan diri kita menyesal. Jangan pernah kita berprasangka bahwa diri kita mampu menahan dinding agar tidak jatuh, menahan air agar tidak mengalir, menahan angin agar tidak berhembus atau menahan kaca agar tidak pecah. Ini tindakan dan sikap tidak benar, meskipun hal itu tidak kita inginkan. Apa yang telah di tentukan tetap terjadi. Apa yang telah di putuskan tetap berlaku. Apa saja yang telah di tentukan oleh Allah, tetap terlaksana. Bukankah Allah telah berfirman:
"Maka barang siapa ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir), biarlah ia kafir". [QS. Al-Kahfi 29]
Baca Juga :
Berpasrahlah kepada takdir-Nya sebelum kita dilanda kemurkaan, kebinasaan dan jeritan penyesalan di hari kiamat. Kita harus mengakui dengan baik terhadap keputusan Allah sebelum diri kita tenggelam dalam penyesalan.
Tenangkanlah jiwa kita jika melakukan ikhtiar. Kita boleh mencurahkan tenaga dan pikiran untuk meraih kebahagiaan hidup. Namun jika kemudian kita tidak mendapatkan harapan kita, jangan kecewa. Kekecewaan merupakan sebuah protes kepada Allah. Sedangkan hamba yang protes berarti melawan takdir-Nya.
Jika menyadari takdir adalah sebuah keputusan Allah. mengapa harus gelisah ? Mengapa harus sedih ? Jangan biarkan diri kita menyesal. Jangan pernah kita berprasangka bahwa diri kita mampu menahan dinding agar tidak jatuh, menahan air agar tidak mengalir, menahan angin agar tidak berhembus atau menahan kaca agar tidak pecah. Ini tindakan dan sikap tidak benar, meskipun hal itu tidak kita inginkan. Apa yang telah di tentukan tetap terjadi. Apa yang telah di putuskan tetap berlaku. Apa saja yang telah di tentukan oleh Allah, tetap terlaksana. Bukankah Allah telah berfirman:
"Maka barang siapa ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir), biarlah ia kafir". [QS. Al-Kahfi 29]
Baca Juga :
- Keutamaan Menuntut Ilmu
- Asal-Usul Syekh Siti Jenar
- Jangan Menyesali Masa Lalu
- Rahasia Bahagia | Kunci Bahagia
- Berpikir Dan Bersyukur
- Mush'ab bin Umair Duta Islam yang Pertama
- Salman Al Farisi Pencari Kebenaran
- Cara mempermudah bangun malam
- Cara Mengenali Nafsu
- Memerangi Nafsu Dengan Lapar
- Keutamaan Akhlak
- Rahasia Takdir
- Renungan Suci #1
- Renungan Suci #2
- Renungan Suci #3
- Ingin Kaya | Seriuslah Bekerja
- Biarkan Hari Esok Datang
- Tersenyumlah Dan Jangan Bersedih
Berpasrahlah kepada takdir-Nya sebelum kita dilanda kemurkaan, kebinasaan dan jeritan penyesalan di hari kiamat. Kita harus mengakui dengan baik terhadap keputusan Allah sebelum diri kita tenggelam dalam penyesalan.
Tenangkanlah jiwa kita jika melakukan ikhtiar. Kita boleh mencurahkan tenaga dan pikiran untuk meraih kebahagiaan hidup. Namun jika kemudian kita tidak mendapatkan harapan kita, jangan kecewa. Kekecewaan merupakan sebuah protes kepada Allah. Sedangkan hamba yang protes berarti melawan takdir-Nya.